Tuesday, October 10, 2017

Alasan Terjawab Sudah Kenapa Seorang Backpacker Rela Berlibur Dengan Konsep Biaya Murah

Mungkin anda pernah melihat para turis berjalan dengan ransel besar dan tas tambahan di sandang di depan dada seorang diri di bandara dengan enjoy menikmati suasana. Dengan berpakaian kaos dan celana pendek sebagai ciri khas kadang membuat sebagian orang bertanya di dalam hati dengan ribuan pemikiran terhadap sosok seperti ini. Saya pernah menjalani liburan gaya backpacker seperti ini dan bertemu beberapa rekan backpacker lainnya waktu di perjalanan bahkan satu mobil pada saat estafet ke suatu titik akhir pemberhentian. Mau sharing sedikit kenapa seorang backpacker rela berlibur menggunakan biaya yang sangat minim sekali untuk eksplorasi suatu destinasi liburan, berikut ulasannya.

Poto oleh: holidayme.com

1. Ingin Punya Waktu Liburan Lebih Lama.

Seorang backpacker ingin menikmati liburan ini dengan jangka waktu yang lebih lama di suatu negara atau daerah. Waktu saya menjadi seorang karyawan kantora liburan sangat terbatas paling lama mendapat cuti ditambah dengan weekend ya satu minggu. Jika lebih dari itu rasanya tidak mungkin. Terbalik dengan seorang bule yang mempunyai waktu libur yang lebih panjang dari saya rata-rata mereka bukan seorang karyawan malah banyak bekerja sebagai freelancer, owner, blogger, atau seorang vlogger. Banyak jenis pekerjaan ini menjadikan mereka berlibur secara total sambil bekerja. Jangan salah, walaupun gaya liburan mereka seperti ini dan lebih lama disisipkan pekerjaan yang bisa mereka cicil. Jadi perbedaan inilah yang jelas terlihat, kalau saya sebagai backpacker liburan ya benar untuk liburan. Tetapi mereka bisa keduanya liburan dan bekerja masih bisa berjalan bersamaan.

2. Lebih Menyukai Suasana Alam Tradisional.

Memang saya mengakui waktu liburan ala backpacker ini lebih menyukai suasana alam tradisional. Suasana ini banyak disukai juga oleh para backbacker bule yang ingin melakukan eksplor tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya. Sewaktu saya di negara Indochina, mereka biasanya berangkat dari hotel sangat pagi sekali dan pulang sudah menjelang malam. Berbagi pengalaman: mereka lebih suka ke tempat yang unik, spot yang belum pernah di datangi, serta budaya masyarakat setempat lebih disukai. Poin ala tradisional seperti ini lah yang menjadi magnet buat mereka dengan rela mengunjungi negara tersebut.

3. Sharing Cost Mengurangi Biaya Liburan.

Backpacker lebih menyukai sharing cost untuk menghemat semua biaya yang akan mereka keluarkan waktu liburan di suatu negara. Biasanya sharing cost disini lebih banyak pada penginapan hotel, biasanya satu kamar mendapat dua bed. Daripada bed satu kosong mereka akan mencari backpacker lain yang mau share penginapan seperti ini. Tetapi rata-rata untuk eksplorasi minimal dua orang dengan tujuan yang sama. Seperti waktu saya nyebrang dari Kamboja ke Bangkok tepatnya di perbatasan Poipet dan Aranyaprathet ada backpacker melanjutkan perjalanan ke Ko Phi Phi dengan teman backpacker lainnya untuk melanjutkan liburan. 

4. Backpacker Cari Nilai Tukar Mata Uang Lebih Rendah.

Biasanya backpacker dari luar negeri lebih suka mencari negara yang mempunyai nilai tukar yang kurang menguntungkan di pasar luar negeri. Dengan begitu harga yang di bayar lebih murah dan kegiatan yang dilakukan di negara tujuan tersebut lebih banyak. Secara otomatis jumlah hari yang menjadi lebih lama. Backpacker dari luar negeri lebih menyukai negara Indochina, Thailand, Indonesia, Asia Timur, dan negara berkembang lainnya. 

5. Mencari Budget Airline.

Banyaknya budget airline yang tersedia di dunia akan menghubungkan seluruh negara menjadi incaran para backpacker. Mencari harga yang kompetitif biasanya dalam jangka waktu 6 bulan sebelum keberangkatan. Budget airline akan memberikan harga promo pada waktu tertentu dan biasanya membeli tiket jauh-jauh hari mendapatkan harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan kelas ekonomi dari airline skyteam atau oneworld. Selisih harga inilah yang akan menjadi alokasi biaya mereka untuk liburan lebih lama. Untuk liburan biaya transportasi ini lah yang paling banyak anggaran dikelurakan, untuk hotel dan lainnya relatif masih bisa terjangkau.

6. Lebih Banyak Jalan Kaki.

Banyak sekali para backpacker lebih banyak mengandalkan jalan kaki untuk tempat tertentu yang masih bisa mereka jangkau. Dengan bermodal peta dan beberapa referensi yang mereka punya tentu akan memberikan petunjuk untuk tetap melangkah. Mereka lebih suka berjalan kaki karena dengan cara inilah mereka bisa mengenal situasi dan kondisi daerah wisata yang mereka kunjungi. Di lokasi wisata sudah pasti terlihat para backpacker wara-wiri berkeliaran untuk menuju lokasi tujuan dengan gaya backapckernya.

7. Makan Kaki Lima Prioritas Para Backpacker.

Para backpacker akan mencoba masakan yang sudah teruji kelezatannya yaitu di kaki lima. Jangan salah, justru dengan makanan jenis yang sama akan jauh berbeda harganya hanya masalah tempat saja. Untuk makanan lokal yang di jual cara seperti ini sudah banyak direkomendasikan oleh beberapa komunitas backpacker dunia dengan beberapa liputan ekslusif mereka di chanel youtube. Backpacker tidak pernah merasa gensi untuk mencoba masakan yang berada di kaki lima justru dari kaki lima inilah mereka bisa eksplor tempat wisata lebih dalam lagi sambil mengenal budaya lokal dari negara tujuan.

0 comments:

Post a Comment