Monday, October 9, 2017

Hijrahnya Karyawan Kantoran Menjadi Enterpreneur Sudah Menjadi Booming Dan Berkembang

Dengan berkembangnya jaman dan keinginan karyawan yang ingin hijrah keluar dari pekerjaan rutin harian di kantor sudah sangat banyak diperbincangkan. Memang dari segi waktu yang sudah banyak tersita dan ingin bebas dari stress harian menjadi alasan utama. Itu semua alasan sebagian rekan kita menghadapi situasi ini tetapi tidak semudah itu untuk menekuni sebuah profesi baru setelah anda merintis kerja kantoran. Bahkan sudah menjabat posisi tertentu di suatu departemen tentu harus memikirkan pemasukan yang akan di dapat jika memulai bisnis baru tentu butuh proses yang begitu panjang untuk mendapatkan hasil yang sama dengan gaji bulanan yang di dapat bahkan lebih dari itu.


Poto oleh: bowraven.com

Latar Belakang Timbulnya Ide Seperti Ini.

Tidak jauh-jauh timbul ide seperti ini, teman dekat saya juga mempunyai pernah menghadapi situasi seperti ini. Kegalauan dalam masalah waktu yang terlalu banyak tersita di kantoran menjadi alasan utama. Sudah pulang larut malam kerjaan tidak ada habis-habisnya serta masih kurangnya pendapatan setiap bulan. Semakin berjalannya waktu kebutuhan semakin tinggi sedangkan pendapatan kantoran masih stabil kalaupun naik paling tinggi 7% setahun.

Apa Yang Dia Lakukan.

Saya cukup lama berteman sama dia hampir sekitar 5 tahunan. Selama di kantoran kami selalu sharing pengalaman mulai dari aktifitas kerja di kantor dan lainnya. Dengan alasan yang dia ungkapkan ingin melepas pekerjaan kantoran dan hijrah ke pekerjaan dengan basis perdagangan juga menjadi alasan lain. Sudah berkeluarga dan ingin banyak waktu bersama anak istri juga alasan tambahan yang ingin dia terapkan. Pada saat yang bersamaan istrinya juga berperan aktif bekerja freelance dengan beberapa perusahan trading juga dilakukan dan cukup berhasil. 

Sebenarnya mertua teman saya ini sudah punya suatu kios perdagangan di Jakarta Pusat yang sudah merintis perdagangan ini hampir 20 tahun lebih. Sudah sepuh dan ingin berkiprah di rumah saja untuk menikmati masa tua juga menjadi fokus mertua. Akhirnya keputusan ini diambil oleh teman saya untuk melanjutkan bisnis mertua ini sampai sekarang. Dimulai dari pengurusan toko, stock, dan pemasaran teman saya ini yang handle. Pada saat sekarang bisnis ini masih dia tekuni dan masih dilakukan sendiri, untuk kerjaan tertentu dia bisa gunakan tenaga kerja lepas seperti angkut barang, kirim barang, serta paking barang. 

Pelajaran Positif Dari Teman Saya Ini.

Keputusan yang diambil oleh teman saya ini cukup tepat dengan keadaan yang ada pada saat itu. Hijrahnya disambut dengan pekerjaan yang sudah ada serta tinggal melanjutkan bisnis yang sudah dilakukan oleh mertua. Pekerjaan yang dilakukan relatif mudah di ikuti hanya butuh waktu singkat bisa melakukan seluruh proses bisnis yang telah diterapkan. Hanya penyesuaikan cara bisnis saja yang akan dilakukan serta tata kelola penjualan sesuai dengan gaya pemilik baru yaitu teman saya ini.

Bagaimana Dengan Karyawan Mulai Dari Nol.

Berbeda dengan anda yang belum mempunyai bisnis untuk hijrah perlu dicermati lebih matang lagi. Karena proses perpindahan ini tidak mudah apalagi anda yang telah berkeluarga butuh pemasukan tetap stabil untuk membiayai seluruh pengeluaran rumah tangga. Untuk menciptakan bisnis yang sesuai butuh waktu untuk di jawab karena tidak semua dari karyawan mempunyai minat dan bakat jenis yang sama. Ada yang suka potografi, kuliner, freelancer, atau perdagangan cara lain. Intinya, anda harus mempunyai pola bisnis yang cocok dengan karakter anda dan nyaman menjalaninya tidak ada beban.

Bagaimana Start Awal Memulainya.

Apabila anda belum memiliki sama sekali bisnis yang akan ditekuni atau di fokuskan mulailah bentuk bisnis tersebut sesuai dengan minat dan bakat. Jika anda seorang lajang dapat memulai bisnis lain secara freelance atau yan sudah berkeluarga buat bisnis yang berhubungan pasarnya pada keluarga seperti kuliner, pakaian, atau asesoris. Apapun bentuknya dan mempunyai peluang besar untuk menghasilkan pendapatan lakukan lah. Tekuni dan butuh proses yang cukup panjang untuk bisa menyamakan hasil yang di dapat jika di bandingkan dengan gaji kantoran secara bulanan.  

Sumber Daya Harus Memadaai.

Memulai bisnis harus dipersiapkan segalanya termasuk modal, infrastruktur, dan pemasaran. Jika sudah dipersiapkan maka anda bisa memulai bisnis tersebut. Apabila masih dalam proses anda tetap mempertahankan pekerjaan sekarang sampai masanya siap untuk mengundurkan diri. Jika bisnis yang anda rintis sudah ada konsumen dan berkembang pertimbangan untuk mengundurkan diri dari perusahaan sudah bisa di telaah untuk di eksekusi. Tentu perhitungan yang cukup matang antara pemasukan dan pengeluaran sudah melebihi uang masuk dari target kalkulasi. 

Awal Pemasaran Bisnis.

Pada saat sekarang ini cukup banyak karyawan kantoran yang memiliki kerjaan sambilan walaupun dia masih bekerja dan masih bisa mendapat pemasukan lain. Misalnya para temen wanita di kantor sudah ada menjual aneka makanan, pakaian muslim, pakaian kasual, sepatu, dsb sebagai rintisan. Tidak hanya itu, mereka juga menerapkan penjualan online baik lewat startup Tokopedia, Bukalapak, dan Olx. Penjualan juga mereka lakukan pada CFD [car free day] untuk menciptakan pemasaran baru secara konvensional. Proses ini ini mereka tekuni akhirnya mengundurkan diri dari karyawan kantoran dengan hitungan pemasukan lebih dari gaji yang di terima sebulan. 

Semoga sedikit sharing dalam tulisan ini bisa memberikan sinyal awal bagi anda yang ingin mencoba dan mau membuka bisnis sendiri sudah merasa jenuh bosan sebagai karyawan kantoran. Memang sebuah pilihan harus ada konsekwensi, kalau karyawan gajinya sudah pasti setiap bulan sedangkan bisnis harus dari diri anda yang menentukan berapa banyak pemasukan yang akan diraih. Hanya polanya saja berbeda, sama-sama mencari rezeki dengan cara yang lain. Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment